carolinabelles.net – Belajar Sinematografi: Membuat Gambar Jadi Narasi
Sinematografi yaitu seni dan teknik dalam tangkap gambar bergerak untuk mengungkap pesan atau narasi di layar-lebar. Pada dunia perfilman, sinematografi bukan cuma sekedar masalah camera, penerangan, atau konstruksi gambar, tapi juga libatkan bagaimana visual itu berperan kepada pengisahan narasi. Buat seseorang pencipta film, sinematografi ialah alat penting yang bisa perdalam pengalaman pirsawan. Untuk menyadari sinematografi, diperlukan evaluasi yang mendalam berkaitan teori serta prakteknya. Artikel berikut akan mengupas beberapa langkah untuk mendalami sinematografi dengan efektif dan dalam.
1. Ketahui Dasar-Dasar Sinematografi
Untuk mengawali belajar sinematografi, perihal pertama yang harus dimengerti merupakan rancangan dasar yang membuatnya. Sinematografi datang dari dua kata, “sinema” yang bermakna pergerakan atau film, dan “grafi” yang bermakna gambar atau penulisan. Lewat kata lain, sinematografi merupakan seni menggambar dengan gambar bergerak.
Sejumlah komponen dasar dalam sinematografi mencakup:
Formasi Gambar: Penyusunan beberapa elemen visual dalam sebuah frame. Masalah ini tergolong posisi subyek, background, dan object dalam frame.
Penerangan: Teknik penerangan begitu berperanan dalam memastikan suasana hati atau atmosfer film. Penerangan yang cocok bisa membuat sesuatu episode berasa menegangkan, misteri, atau mencekam.
Camera serta Lensa: Pemakaian camera serta tipe lensa yang beda bakal membentuk sudut pandang visual yang lain. Penentuan lensa, pojok ambil gambar, dan gerakan camera semua berperan pada teknik narasi dikisahkan dengan visual.
Warna serta Kontras: Warna miliki kekuatan buat memberikan emosi serta pesan tersendiri. Wawasan perihal teori warna dan kontras bakal menolong seorang sinematografer menunjuk palet warna yang sesuai sama suasana hati narasi.
2. Kenali Andil Sinematografer dalam Film
Sinematografer atau direktur potografi (DP) yakni personal yang memikul tanggung jawab atas seluruhnya hal visual dalam pengerjaan film. Peranan mereka sangatlah penting, sebab tiap putusan yang mereka bikin berkaitan dengan gambar, penyinaran, serta pergerakan camera bakal memengaruhi bagaimana pemirsa merasai narasi yang dikatakan. Sinematografer bekerja sama dengan sutradara guna mengaktualkan misi inovatif film itu.
Diluar itu, sinematografer harus kuasai beragam teknik seperti penentuan type camera (misalkan camera film atau digital), penyusunan penerangan untuk gapai dampak tertentu, dan gerakan camera yang terus berkembang, seperti treking shot atau dolly shot. Seluruh keputusan itu harus diperhitungkan berhati-hati untuk meyakinkan visual yang dibuat sesuai pesan yang mau dikatakan.
3. Ketahui Teknik Dasar Camera dan Penyinaran
Satu diantara pertama-pertama yang terpenting saat belajar sinematografi ialah pahami tehnik dasar pemakaian camera serta penyinaran. Beberapa tehnik ini ialah dasar dari sinematografi yang efektif.
Penataan Camera: Mendalami metode mengontrol camera yakni cara awal dalam membuat gambar yang memikat. Terhitung dalam masalah ini ialah setting aperture, shutter speed, serta ISO. Tiap-tiap setting ini memengaruhi kualitas gambar yang dibuat. Semisalnya, aperture memeriksa kedalaman lapangan (depth of field), sedangkan shutter speed mengubah bagaimana pergerakan direkam.
Penerangan: Satu diantaranya unsur penting yang memilah film dari media visual yang lain yaitu pemakaian penyinaran. Dalam sinematografi, penerangan bukan hanya dipakai untuk menyinari subyek, dan juga guna membentuk situasi hati atau atmosfer tersendiri. Contohnya, penyinaran rendah (low-key lighting) kerap dipakai dalam film seram untuk membentuk kegentingan atau rahasia. Kebalikannya, penerangan jelas (high-key lighting) rata-rata dipakai dalam humor atau kisah enteng.
4. Jalankan Tehnik Konstruksi dan Ambil Gambar
Kecuali teori, latihan yang terus-menerus begitu penting untuk kuasai sinematografi. Satu diantara langkah terbaik guna latih diri dengan focus di formasi gambar. Formasi gambar merupakan trik Anda mengatur komponen-komponen visual pada sebuah frame buat membentuk keserasian, simetri, atau kegentingan.
Sejumlah konsep dasar konstruksi gambar yang harus didalami merupakan:
Rule of Thirds: Konsep ini membaginya frame menjadi tiga sisi secara horizontal serta vertikal, agar gambar lebih aktif dan menarik.
Leading Lines: Gunakan garis-garis yang terdapat di scene untuk arahkan pandangan pirsawan ke subyek khusus atau titik penting pada gambar.
Framing: Memakai komponen-komponen di kitaran subyek buat membingkai gambar, yang bisa berikan kesan-kesan jika subyek lebih bernilai ataupun lebih menghebohkan.
5. Ketahui Peranan Musik dan Nada dalam Sinematografi
Meski sinematografi focus di visual, faktor suara, terpenting musik dan resiko nada, sangat penting buat membentuk pengalaman sinematik yang komplet. Musik bisa menguatkan emosi yang ingin dipertunjukkan di sebuah bab. Suara ambient atau resiko nada bisa berikan kedalaman serta realisme di film.
Penting buat mengerti bagaimana nada serta visual kerja sama untuk membuat cerita yang koheren. Contohnya, sebuah bab yang sensasional bisa jadi lebih kuat dengan musik yang memberikan dukungan, atau suatu fragmen yang penuh kegentingan dapat semakin mencekam dengan resiko suara yang akurat.
6. Stabilitas dan Model Visual
Tiap-tiap sinematografer punyai jenis visual yang juga unik. Style ini tampil lewat beberapa pilihan seperti penyeleksian lensa, penyinaran, dan konstruksi gambar. Oleh sebab itu, paling penting guna menumbuhkan style visual yang konsisten, yang tidak sekedar penuhi kepentingan narasi dan juga berikan sifat pada film.
Stabilitas ini bisa disaksikan di beberapa kreasi besar dalam peristiwa perfilman. Contohnya, tipe visual yang diputuskan oleh sinematografer seperti Roger Deakins atau Emmanuel Lubezki sangatlah dalam serta menonjol. Mereka bukan cuma memakai beberapa teknik sinematografi dengan mengusai, namun juga membentuk jati diri visual sebagai keunikan dari sejumlah film yang mereka kerjakan.
7. Latihan dan Belajar dari Film-Film Tenar
Menjadi pakar dalam sinematografi, belajar dari sejumlah film yang sudah sukses secara visual penting. Tontonlah film dengan perhatikan tiap komponen sinematografi: bagaimana camera bergerak, bagaimana penerangan dipakai, dan bagaimana konstruksi gambar memberi dukungan cerita.
Dengan memonitor kreasi-kreasi sinematografer besar seperti Christopher Doyle (dikenali dengan beberapa kreasinya bersama Wong Kar-wai) atau Vittorio Storaro (yang dikenali kreasinya pada “Apocalypse Now” serta “The Last Emperor “), Anda bisa pahami bagaimana mereka berperan di pembuatan kondisi serta watak pada sebuah film.
8. Ringkasan
Belajar sinematografi ialah perjalanan panjang yang perlu pengabdian, uji-coba, dan kesabaran. Dengan kuasai tehnik dasar, pahami andil visual dalam menceritakan, serta selalu latihan, Anda bisa menumbuhkan kapabilitas guna membuat gambar yang tidak cuma menarik dengan cara visual, dan juga penuh pengertian dan emosi. Sinematografi merupakan seni buat bercerita narasi lewat gambar, serta buat seorang pembikin film, ini merupakan alat yang benar-benar kuat buat pengaruhi bagaimana narasi dirasa oleh pemirsa. https://cinemacamera.net